Teknik
dasar fotografi bukan sekedar tahu cara menekan tombol shutter secara
tepat. Fotografi termasuk sebuah seni dan inovasi yang selalu berkembang. Sehingga tidak cukup asal jepret, terlebih
jika Anda bertujuan mengunggahnya di blog atau instragram pribadi.
Jangan
terburu-buru. Belajar fotografi baiknya dilakukan tahap demi tahap diawali dari
dasar. Karena itu sebelum berburu foto,
berikut beberapa teknik dasar dalam fotografi dari para blogger, yaitu:
Sebagai teknik
dasar fotografi Anda harus belajar mengenali setiap bagian kamera.
Pelajari setiap fitur dan fungsi dari semua tombol yang terdapat di
kamera. Hal ini penting seperlu
memaksimalkan penggunaan kamera dan Anda pun jadi lebih mudah
mengoperasikannya.
Banyak brand dan seri kamera untuk fotografi yang tampil berbeda. Meski demikian, banyak fitur-fitur yang mirip.Sebuah kamera profesional terdiri dari lensa, tombol stabilizer, tombol pembuka lensa, tombol fokus, tombol pembuka flash, built in flash light, tombol shutter, grip, tombol navigasi, dan masih banyak lagi. Kenali semua bagian tersebut dan cari tahu fungsi atau kegunaannya.
Tombol
shutter yaitu sebuah tombol untuk memotret.
Sekilas menekan tombol shutter terlihat mudah hanya tekan begitu
saja. Tentu tidak demikian, ada tata
caranya sendiri. Dalam hal ini cara menekan tombol shutter dibedakan untuk
kondisi auto fokus (AF) dan manual fokus (MF).
Bila
kamera Anda dalam mode AF, arahkan kamera pada obyek yang ingin dibidik. Awali
dengan menekan separuh (setengah) tombol shutter dan tahan dalam posisi
setengah tersebut, maka secara otomatis fokus akan mengunci obyek tersebut. Kondisi tersebut ditandai dengan adanya tanda
kotak warna merah/hijau di titik fokus yang bisa dilihat pada viewfinder atau
LCD monitor. Selanjutnya Anda bisa
menekan penuh tombol shutter untuk memotret.
Pada
kamera dengan teknologi terkini, yang memiliki layar monitor sentuh (touch
screen LCD), Anda bisa menentukan titik fokus yang diinginkan pada objek yang
ingin dibidik, hanya dengan menyentuh objek tersebut pada layar sentuh (touch
screen) LCD monitor kamera Anda.
Adapun
bila kamera dalam mode MF, caranya hampir sama.
Bidik obyek sasaran lalu tekan tombol shutter setengah. Karena dalam mode MF, maka Anda perlu
mengunci obyek secara manual dengan cara memutar ring fokus. Putar ring ke kanan atau ke kiri sesuai jenis
kamera yang digunakan sampai menemukan titik fokus yang ditandai dengan kedipan
warna merah/hijau di layar viewfinder / LCD monitor. Setelah obyek terkunci, tekan penuh tombol
untuk menjepret obyek.
Teknik
dasar fotografi berikutnya mengenal exposure (eksposur) yang menentukan
kualitas foto. Terdapat beberapa mode
eksposur dalam kamera DSLR yang sering disebut pula sebagai mode
pemotretan. Eksposur lebih baik dibentuk
manual agar bisa memberi hasil seperti harapan.
Eksposur sendiri terbentuk atas 3 bagian utama seperti shutter speed,
diafragma, dan ISO yang menjadi exposure triagle. Kolaborasi ketiganya akan menghasilkan
eksposur.
Saat
menekan tombol shutter, otomatis shutter akan terbuka dan tertutup dengan
durasi tertentu. Lama atau cepatnya
shutter terbuka lalu tertutup itulah yang dimasud shutter speed. Atur shutter speed sesuai kebutuhan fotografi
Anda. Dimana semakin lama shutter
terbuka, akan semakin besar kesempatan cahaya masuk dan memberi hasil foto yang
terang.
Adapun
diafragma atau aperture merupakan besar kecilnya bukaan (rana) lensa. Hal ini berkaitan dengan banyak sedikitnya
cahaya yang masuk. Semakin kecil nilai
aperture, maka bukaan lensa semakin lebar yang berarti semakin banyak cahaya yang
masuk dan memberi hasil foto lebih terang.
Sementara
ISO merupakan ukuran sensitifitas sensor kamera akan cahaya. Pengaturan ISO dibutuhkan untuk memaksimalkan
kualitas cahaya pada foto. Karena saat
pengambilan foto terkadang Anda dihadapkan pada kondisi minim cahaya.
Tentu
masih banyak teknis dasar yang perlu dipelajari, sampai Anda bisa
mengoperasikan sebuah kamera seperti seorang profesional. Pelajari teknik dasar
fotografi untuk menghasilkan foto seperti yang dihasilkan fotografer
handal.