Shutter speed adalah lamanya waktu rana kamera saat terbuka yang memaparkan cahaya pada sensor kamera. Shutter speed memiliki beberapa efek penting dalam pengambilan gambar. Ketika Anda menggunakan shutter speed yang panjang, Anda akan mengekspos sensor Anda untuk rentang waktu yang signifikan.
Hal ini akan memberikan efek pada kabur tidaknya subjek bergerak yang Anda potret. Jika shutter speed Anda panjang, subjek yang bergerak dalam foto Anda akan tampak buram di sepanjang arah gerakan. Efek ini cukup sering digunakan dalam iklan mobil dan sepeda motor, di mana pencitraan kecepatan dan gerakan ditampilkan kepada penonton dengan sengaja mengaburkan roda yang bergerak.
Jika Anda ingin menangkap subjek yang bergerak dan menangkapnya saat itu juga, Anda harus menggunakan shutter speed tercepat untuk menangkap subjek dalam aksi. Hal ini akan menghasilkan gambar yang tidak buram karena gerakan subjek. Selain itu, Anda harus berada di area dengan pencahayaan rendah dan mengambil bidikan subjek. Namun, jika foto Anda buram karena gerakan tangan, Anda dapat meningkatkan shutter speed untuk mengatasi masalah ini dan menambah ISO Anda atau memperluas aperture untuk mengimbanginya.
Di sisi lain, Anda bisa mengatur rana kamera pada kisaran 1/30 atau lebih lambat. Tunggulah subjek Anda dalam ancang-ancang pengambilan gambar Anda. Ketika Anda melihat subjek Anda datang, siapkan dan arahkan kamera Anda ke subjek. Saat cukup dekat, tekan tombol shutter kamera Anda dan pada saat yang sama, geser bersama subjek saat datang ke arah Anda dan menjauh dari Anda. Kunci dari teknik pengambilan gambar ini adalah mengikuti arah dari mana dan ke mana subjek Anda bergerak. Teknik ini akan menangkap gerakan subjek, di mana latar depan dan latar belakang kabur, tetapi subjek tetap jelas dan fokus.
Teknik pengambilan gambar dengan menggunakan shutter speed yang tepat dapat memberikan Anda hasil foto yang baik dan berestetika. Tak ketinggalan pula saat Anda menggunakan lensa dengan teknologi yang canggih untuk memotret. Artikel ini membahas tentang beberapa kamera dan kualitas shutter speed yang dimilikinya sebagai referensi Anda dalam memilih kamera yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Sony A7S memiliki image processor BIONZ X dan sensor full frame 12.2 MP Exmor CMOS yang mampu memberikan baik foto maupun video dengan rentang dinamika yang luas, rendah noise , 5-axis Optical Image Stabilisation yang meminimalkan blur dan sensitivitas ISO hingga 409600.
Hal ini membuat Sony A7SII dapat mengambil gambar berkualitas baik meskipun berada dalam cahaya yang kurang sekalipun tanpa bantuan lighting. Sensor dan prosesor Sony A7SII ini juga membuat shutter speed yang dimilikinya mampu mengejap sampai 5fps. Selain itu, kemampuan untuk menghasilkan video dengan kamera ini bukan lagi berbentuk HD namun sudah mencapai resolusi 4K.
Shutter speed adalah aspek yang ditekankan oleh kamera ini. Shutter speed kamera ini berkisar dari 1/8000 hingga 30 detik, plus bulb. Dengan kecepatan X-sync 1/200 detik, Canon Eos R juga dilengkapi pilihan cahaya senyap saat memotret dalam mode single-shot.
Pembaruan firmware yang akan datang juga memungkinkan rana sunyi dalam mode pemotretan berlanjut. Kamera ini juga dilengkapi dengan mode pemotretan Fv EOS R terbaru. Mode "Flexible-priority AE" ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan shutter speed, aperture, dan ISO ke tingkat otomatis atau manual dengan cepat.
Nikon Z6 menyelaraskan banyak flash pada shutter speed apa pun (contohnya sekitar 1/4000 detik). Hal ini dikarenakan kamera model ini menggunakan sensor CCD yang berfungsi sebagai peranti elektronik dengan shutter speed yang tinggi. Bagian mekanis konvensional hanya digunakan pada shutter speed di bawah 1/125 detik.
Akan tetapi, Nikon membatasi Anda untuk mengatur shutter speed lebih cepat dari 1/500 detik jika dalam model ini Anda memasang unit flash pada hot-shoe kamera. Anda dapat menyiasati kekurangan ini dengan menyentuh dua kontak logam di bagian belakang speedlight.
Sekali lagi, shutter speed adalah hal yang diunggulkan dalam kamera ini. Shutter speed Lumix S1 dan Lumix S1R mencapai 1/8.000 detik dalam mode rana mekanis dan rana elektronik untuk foto diam. Mode Electronic First Curtain Shutter (EFCS) juga tersedia dalam kamera ini tetapi kecepatan puncaknya terbatas pada 1/2.000 detik.
Pencahayaan mode bulb selama 30 menit didukung dengan rana mekanis atau EFCS, dan hingga 60 detik dengan rana elektronik. Saat merekam film, kisaran shutter speed elektronik berkisar pada 1/25 hingga 1/16.000 detik. Menariknya, Panasonic mengklaim kecepatan sinkronisasi flash tercepat di dunia yaitu 1/320s (untuk kamera full-frame mirrorless). Meskipun angka itu memenuhi syarat dengan daya flash yang dikurangi.
Itulah beberapa kamera dan teknik pengambilan gambar berkualitas dengan menggunakan shutter speed yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan. Dalam penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa shutter speed adalah penentu dari hasil foto yang berkualitas dan berestetika.
Oleh karenanya, penggunaan shutter speed dan kamera yang tepat mempengaruhi hasil jepretan Anda, khususnya pada subjek yang bergerak. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda bisa mendapatkan informasi yang cukup menambah pengetahuan Anda tentang shutter speed kamera.